Rabu, 25 Mei 2011

PENYORTIRAN BENIH LELE HASIL PEMIJAHAN







   Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai sifat karnivora. Sehingga dikawatirkan akan menjadi kanibal terhadap benih lele yang ada dikolam pemijahan. Untuk mengantisipasi hal ini, selain pemberian pakan yang cukup dan merata perlu dilakukan proses penyortiran atau penyaringan ukuran benih lele.Selain itu penyortiran juga untuk mendapatkan benih lele dengan ukuran yang sama sehingga memudahkan rekan-rekan pemijah dalam pemilihan jenis  pakan terutama ukuran pakan buatan/pabrik yang akan diberikan serta memudahkan penyiapan ukuran lele yang dipesan pembeli atau yang akan ditebar dikolam pembesaran. Proses penyortiran dapat dilakukan jika benih lele telah berumur 10 hari dari menetasnya telur hasil pemijahan. Untuk penyortiran biasanya diperlakukan pada benih lele berukuran 1-2cm, 2-3cm, 3-5cm, 4-6cm, 5-7cm, dan 6-8cm. Penyortiran/penyaringan bisa dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang telah didisain berdasarkan ukuran yang dibutuhkan. Dan untuk menyamakan ukuran  benih lele dengan ukuran yang telah ada, rekan-rekan pemijah tidak perlu repot-repot membuat alat ini, karena alat sortir sudah banyak dijual ditoko perikanan. Dengan begitu ukuran benih lele hasil sortiran akan memenuhi ukuran standar dipasaran.
   Selain penyortiran/penyaringan, proses ini juga dikenal dengan proses seleksi benih lele. Sebelum melaksanakannya, sebaiknya rekan-rekan pemijah mengetahui beberapa hal penting mengenai penyortiran.
  • Alat-alat yang perlu dipersiapkan
  1. Alat penyortir dengan ukuran 1-2, 2-3,3-5,4-6,5-7,6-8 masing-masing 1 buah
  2. Kolam yang sudah terisi air minimal 1 minggu dengan ketinggian air 40cm untuk menampung benih lele hasil penyortiran jika belum siap untuk dijual atau dipelihara dikolam pembesaran. Biasanya ukuran benih yang siap jual adalah benih dengan ukuran 4-6, 5-7, dan 6-8, dan benih yang siap ditebar dikolam pembesaran biasanya berukuran 5-7 atau 6-8
  3. Seser kecil yang gunanya untuk memindahkan benih lele dari kolam kedalam alat penyortir
  4. Bak dengan ukuran besar yang gunanya untuk menampung benih lele hasil penyortiran
  5. Ember yang gunanya untuk mengisi air kedalam bak
  6. Minyak makan secukupnya. Pemberian minyak makan sebanyak 1 sendok makan kedalam bak untuk mencegah/menghilangkan buih
  • Tatalaksana penyortiran
  1. Perlu rekan-rekan pemijah ketahui, hanya benih ikan lele yang sehat saja yang boleh disortir/diseleksi
  2. Waktu penyortiran sebaiknya dipilih pagi hari(sebelum jam 9pagi) atau disore hari(sesudah jam 3sore). Hal ini untuk mengantisipasi benih lele tidak stres
  3. Bila benih lele yang akan disortir/diseleksi dalam jumlah yang banyak, sebaiknya penyortiran tidak dilakukan sendiri
  4. Air dalam bak penampungan sebaiknya diisi dengan air bersih dan dicampur dengan air dalam kolam pemijahan sebanyak 1/3 dari isi air bak
  5. Kepadatan benih lele dalam bak juga harus diperhatikan, karena jika terlalu padat dapat menyebabkan kematian
  6. Penggunaan alat sortir cukup mudah yakni setelah benih lele dimasukkan kedalam alat sortir, masukkan separuh dari ketinggian alat sortir lalu goyangkan kekanan dan kekiri atau cukup dengan menepuk-nepuk bibir alat sortir dan dengan sendirinya benih lele akan masuk kelubang alat sortir dengan ukuran yang kita inginkan
  7. Pengisian benih lele kedalam alat sortir sebaiknya tidak berlebihan/ secukupnya saja
  8. Penyoriran biasanya dimulai dari benih lele berukuran 1-2 hingga benih berukuran 6-8
  9. Dalam penyortiran benih lele biasanya digunakan 2 alat sortir dengan ukuran yang berbeda. Untuk penyortiran benih 1-2, persiapkan alat sortir dengan ukuran 1-2 dan 2-3, dan seterusnya untuk proses selanjutnya
  10. Untuk menghasilkan benih lele dengan ukuran yang super, sebaiknya hanya benih dengan ukuran yang sama yang dipelihara dikolam pembenihan


1 komentar:

Designed By Seo Blogger Templates