Jumat, 29 April 2011
PEMILIHAN INDUKAN LELE
Indukan lele sangat berpengaruh terhadap jenis dan kwalitas anakan lele/pijahan yang dihasilkan. Saat ini kita sudah banyak mengenal jenis lele unggulan yang dibudidayakan oleh para petani lele di Indonesia, diantaranya: lele sangkuriang, lele phiton, lele sapi/sangkuriang+phiton(msh diujicoba & dikembangkan oleh kami).
Berikut ini ciri-ciri indukan lele yang siap pijah:
1. Berumur lebih dari 1 tahun
2. Memiliki berat tidak kurang dari 1kg perekor
3. Tidak terdapat luka dan tidak cacat fisik
4. Dalam kondisi sehat dengan ditandai sluruh tubuh mengkilat dan tidak pucat
5. Pergerakan aktif
Dan untuk mendapatkan hasil pijahan yang sempurna, sebaiknya indukan yang telah dipijahkan selama 8 kali diganti dengan indukan yang baru. Indukan lele yang sudah dipijahkan, dapat dipijahkan lagi 3 bulan setelah proses pemijahan yang pertama. Begitu pula dengan proses pemijahan yang ke-3 dan seterusnya.
Pemijahan lele dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni cara alami dan cara buatan/penyuntikan. Ke-2 cara ini masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Saat ini kami(MINA THIRTO PLUS) masih menggunakan cara alami, disamping menghemat biaya dan mudah dilakukan, cara alami juga diyakini dapat menghasilkan anakan lele yang unggul karena hanya telur yang matang saja yang menetas.
Selain itu, indukan lele yang siap dipijahkan juga memiliki ciri-ciri fisik yang dengan mudah dapat kita bedakan antara indukan jantan dan betina.
Indukan jantan:
1. Alat kelamin menonjol dan memanjang yang terletak didekat anus
2. Alat kelamin berwarna kemerahan
3. Memiliki postur tubuh yang agak ramping
Indukan betina:
1. Kondisi perut besar dan jika dipegang terasa agak lembek
2. Alat kelamin berwarna kemerahan
3. Alat kelamin berbentuk lubang yang berada didekat anus
4. Postur tubuh yang gemuk/gendut pada bagian perut
Dan untuk lebih memastikan apakah indukan telah siap dipijahkan atau belum, pengurutan pada bagian perut/dekat alat kelamin juga bisa dilakukan. Untuk induk jantan akan mengeluarkan cairan putih, dan untuk induk betina pengurutan dilakukan untuk memastikan cairan kotoran atau telur yang keluar dari alat kelamin indukan betina. Pengurutan sebaiknya dilakukan pelan-pelan dan tidak terlihat dipaksakan. Pemijahan dengan cara alami, dapat menggunakan rasio 2:1 (2betina:1pejantan) atau 1:1.
Sebaiknya sebelum atau sesudah proses pemijahan, indukan lele dipisahkan dengan pengertian penyedian kolam khusus bagi indukan jantan dan kolam indukan betina. Selain itu, pemberian pakan alami lebih banyak dibanding pakan buatan/pabrik. Pakan alami yang untuk indukan; keong mas yang telah dikupas dari cangkang, ikan rucah, bangkai ayam yang telah dibakar/rebus, serta sayuran hijau. Kepadatan untuk kolam indukan juga harus diperhatikan, biasanya 6 ekor dalam 1m kubik air. Penambahan/sirkulasi air kolam juga menjadi hal penting, penambahan air dilakukan jika air kolam indukan terlihat keruh/berbau.
Air hujan bagi sebagian petani pemijah lele dipercaya ampuh dapat meningkatkan gairah indukan lele. Oleh karena itu bagi mereka yang percaya, datangnya musim penghujan adalah waktu yang tepat untuk dilakukan proses pemijahan.
SELAMAT MENCOBA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar